Monday, December 05, 2005

Syair Timur

Sedayu merapat melagu
Tiadakah sendu mengharu kabu
Bilakah cemani sirnakan biru?
sirami insan-insan dengan rindu...


Ah enggak zaman ini,..
Kini syair hanya tinggal dalam buku sebagai cerminan ego
Lihatlah ke jalan. maka yang kau temui adalah:
Bangsat!
Anjing!
Sontoloyo!
Edan!
Kurang asem!
Goblok!
Dan lain-lain!
(Maaf, anda salah sangka. Itu bukan makian)

Ah gak yakin kalau kita masih orang timur.
Meski ada juga sih ciri-cirinya.
By the way apakah korupsi itu adat timur?
Kayaknya sih iya..!!

Jangan tanyakan saya..
saya sih bukan anak timur...
saya anak bapak saya..
titik!

Raflesia Malang

Kemarin kan cuma jemu dan ragu
Mungkin ketika terbawa angin mereka kan pergi
Derap sepatu yang kau rindukan akan terngiang
Tapi mungkinkah hanya sendiri?

Bodohnya insan yang rindukan kemanjaan
Tidakkah kau lihat bahwa itu tak mungkin
Terutama bila hanya diam dalam tempurung
Ah.. dia kan menunggu
Tidakkah kau tahu?

Jangan biarkan hati merana menjadi iblis
Tidak!
Biarkan cuma aku
Berlarilah bawa dirimu
Toh pelukan erat dirinya telah menanti
Hentikan berkelana dalam mimpi saat pagi..
Tidak jangan kini bahkan esok hari