Wednesday, March 11, 2009

Penantian


Entah berapa batang rokok yang dihisap selama lebih dari delapan tahun. Beratus lagu dan musik terdengar selama penantian. Tak ada yang menyenangkan hati.

Andaikan saja waktu bisa berhenti sejenak. Setidaknya menahan laju usia yang kian lama menampakkan eksistensi dalam bentuk kerutan wajah. Aku tidak takut menjadi tua dan lapuk. Hanya takut untuk menunggu selamanya tanpa akhir.

Hidup seakan terhenti di dalam rumah. Emosi terus berdenyut seolah hendak meledak. Setelah beberapa tahun ini, asa yang bagaikan api seolah meredup dan hendak mati. Tapi tidak akan terjadi kini. Karena aku tak mau menunggu lagi.

Menghitung setiap detik, menit dan jam. Tak sabar menanti kebebasan. Layak seorang hasrat seorang napi untuk keluar dari bui. Membayangkan udara luar yang menyegarkan logika. Berlari diantara rerumputan dan menghilangkan lemak-lemak kepenatan. Hingga saat itu tiba. Bersiap mengemasi pundi kebahagian. Tinggal sebentar lagi... Kemudian aku pergi tanpa pernah berpaling.

No comments: