Lempar Batu Sembunyi Tangan
Melemparkan kesalahan pribadi pada orang lain atau lempar batu sembunyi tangan. Mungkin tidak bisa disangkal kalo sebagian besar manusia yang ada di bumi pernah melakukannya. Perbuatan ini menunjukan betapa tidak beraninya orang tersebut mempertanggungjawabkan kesalahannya dihadapan orang lain. Sikap yang pengecut ini didapatkan karena manusia tersebut tidak berjiwa besar. Manusia seperti ini tidaklah layak untuk mendapatkan pengakuan dari seorang teman maupun saudara(Said Ibnu Umar/Targ El Mudassah).
Berdiri di Atas Semut
>Artinya suka menindas dan menyepelekan orang lain. Dari sudut psikologi, sikap ini diakibatkan beberapa kecenderungan. Pertama motif pengakuan diri atau menginginkan nilai. Dengan kata lain, pelaku ingin terlihat gagah, berkuasa, dan ingin dipuji orang. Motif kedua yang dinamakan Alfred Bandura sebagai The Root of Tree yang diartikan sebagai keinginan mendasar atau kepuasan nafsu. Tidak disangkal, beberapa individu cenderung merasa puas bila dapat mengolok-olok, mempermalukan, berbuat asusila, bahkan menyakiti orang lain. Hal ini didorong oleh nafsu dan keinginan maya. Sperklovic mengungkapkan, ada pula indikasi balas dendam dan de siction of leplers (dishinhibit/kepura-puraan).
No comments:
Post a Comment