Jan Pieterszoon Coen
The most aggressive Governor-General of the V.O.C.
One of Coen's goals was to make the VOC strong enough on its own that it did not have to depend on the goodwill of neighboring rulers. He intended to do this by changing the VOC from a trade empire to an empire that ruled actual territories, then settling those territories with colonists from the Netherlands. Military strength was important, both for maintaining a position of power among the local kings and sultans, and for keeping the Spanish, Portuguese and English away.
For Coen, the VOC was more than a business, but for neighboring rulers, such as Sultan Agung, and even for government officials in China, the VOC were mere merchants, and they refused to give VOC officials the same standing in protocol that they gave the representatives of other kings or sultans.
Jan Pieterzoon Coen. foto by. ngozi
Jan Pieterzoon Coen Rumors
Tokoh VOC ini merupakan tokoh yang fenomenal. Tahukah anda kalau Coen juga merupakan musuh bebuyutan dari Sawung Kampret?. itu loh..tokoh dalam komik karya Dwi Koen yang juga menciptakan Panji Koming.
Dalam komik yang juga berjudul Sawung Kampret ini, Koen digambarkan sebagai pria metroseksual. Kesukaan Coen adalah bercukur. Enggak tau kenapa, Dwi Koen menggambarkan pemimpin tertinggi koloni VOC itu sebagai orang yang doyan "mempercantik diri". Mungkin dalam komik tersebut Dwi Koen ingin memperkenalkan sejarah metroseksual yang telah hadir puluhan tahun silam di Indonesia.
Dwi Koen juga menggambarkan Coen gemar merawat kumis "melentingnya". Terlepas dari tren kumis pada jaman itu, Coen juga seorang yang rajin merawat badan. Dikisahkan Coen juga selalu membawa tukang cukur pribadi kemana pun ia pergi. mo perang kek..mo ke wc (mungkin) kek.. Sang tukang cukur pribadi selalu siap mengatasi problem rambut Coen. Mungkin kalo Coen hidup di jaman sekarang, dia akan membawa satu batalyon perawat tubuh. Diantaranya ahli pedikur, ahli pijet, lulur dan sebagainya.(OZ, sumber dari www.gimonca.com)
No comments:
Post a Comment