Monday, September 13, 2004

AS Dimata Kang Ozi

Amerika telah mendominasi di setiap aspek kehidupan bangsa Indonesia. Mode, gaya hidup, sampai produk-produk rumah tangga dan lain sebagainya. Tak dipungkiri, banyak remaja yang begitu mengagungkan sejumlah produk Amerika terutama Amerika Serikat. Tidak sedikit pula yang dulunya remaja juga tergila-gila dengan produk AS. Tidak terbantah pula, saya termasuk di dalamnya.

Bagaimana budaya dan produk AS itu bisa begitu berpengaruh?. Di mata Allen Cronyard--psikolog asal Belanda--AS menawarkan sejuta mimpi. Fantasi yang ditawarkan AS tidak hanya sebatas teknologi dan gaya hidup. Namun hal yang paling menggiurkan dalam sejarah keinginan manusia. AS menawarkan kebebasan. Bahkan, janji akan kebebasan jugalah yang membuat warga Prancis, Inggris, dan sejumlah negara di tujuh benua berbondong-bondong hijrah ke AS sekitar 150 tahun silam.

Kita harusnya mengenali lebih dulu kebebasan apa sih yang ditawarkan Paman Sam ini?. Benarkah AS menawarkan janji manis yang disimbolkannya dengan patung Liberty di New York?. AS tidak benar-benar memberikan kebebasan seperti yang kita kira. Bahkan lebih parah, AS adalah bapak moyang pengekang kebebasan itu. Tengoklah era sebelum tahun 1970 ketika warga kulit hitam seakan dicampakkan ke lumpur rasisme. Hanya karena perbedaan warna kulit, mereka tidak diperlakukan layaknya kaum kulit putih. Jadi, Apakah yang membedakan pemerintah AS kala itu dengaan Nazi di Jerman?. Menurut saya keduanya setali tiga uang.

AS juga simbol pengekangan dan pembunuhan harapan kaum muda. Era Truman, George Walker Bush senior dan Junior, AS telah mencampakkan masa muda para remaja dengan mengirim mereka ke medan perang. Bukan untuk membela negara, namun untuk membela gengsi para presidennya. Truman telah menyeret pemuda AS untuk bertempur di Vietnam. Sedangkan Ayah dan anak Bush telah membunuh para warga AS dengan mengirim mereka ke Irak. Belum lagi bila dihitung korban yang jatuh di dari kubu Vietnam dan Irak. AS telah menjadi simbol egoisme yang sangat dalam.

Bila kini Bush Junior pernah menyatakan AS telah sepenuhnya menjadi simbol kebebasan, ia memang tidak berbohong. Kebebasan tak terkendali telah terjadi di AS. Bebas melakukan tindakan asusila. Harga diri wanita diinjak serendah-rendahnya dengan mempertontonkan aurat dan segala sifat kebinatangan mereka. Membunuh bukanlah hal baru di setiap jalan-jalan raya di AS. Negara ini tercatat sebagai negara dengan tingkat kerawanan dan kriminalitas paling tinggi di dunia. Saya salut dengan kebebasan yang terjadi di AS. Bagi saya, mereka sudah bagaikan binatang buas dalam sangkar emas. Mereka bahkan tidak malu untuk memperlihatkan sisi kebinatangannya.

Bodohnya kita. Segala kebebasan binatang itu kini kita ikuti. Kendati begitu harus diakui, tidak seluruh warga AS adalah binatang. Dan tidak semua produk mereka itu buruk. Toh produk baiknya juga saya pakai kok..!!. Tapinya, tidak semua orang kan bisa memilih mana yang baik kan..?, termasuk saya juga loo...(OZ)

No comments: