Wednesday, August 08, 2007

Anak-anak Malam




Anak-anak malam bernyanyi ikuti kata hati. Ayo, mari bersuka dendangkan ceria, bariskan nada. Ha, ha... Mengapa tak semua ikut bernyanyi? Kau di ujung sana menangis tak berkesudahan. Kau yang cemberut hanya diam menghitung bintang. Bersuka, mari bersuka. Hilangkan kegelapan hati dan nanti terbitlah pagi. Alih-alih diam malah menangis kian keras. "

"Ucapan suci apakah itu? Membuat pengang telingaku," ujarnya marah.
"Hal bodoh kekanak-kanakan!" cetus si penggerutu.

Maka semua kerumunan terdiam. Tiada lagi bersuka tak ingat lagi tertawa. Semua kini terbagi dua. Sebagian ikut menangis, sebagian cemberut menghitung bintang. Tiadakah ada keceriaan layaknya nyanyian burung di pagi hari?

"Ini menyenangkan," gerutu anak-anak malam. Tak perlu lagi bersuka. Biarkan dunia apa adanya. Tak perlu melukis indah hal yang tak indah. Mereka akan terus begitu, hingga pagi menyapa mereka dengan sinar hangatnya.

No comments: