Saturday, June 26, 2004

Penyakit Kronis Inggris

SOAL EURO NIH


Arsitek sepak bola asal Swedia Sven Goran Eriksson boleh berbangga hati. Komisi Football Association Inggris merekrutnya sebagai pelatih tim nasional Inggris. Eriksson juga boleh bangga, pasalnya kualitas pemain timnas Inggris bisa dibilang sangat oke. Hal ini membuat Eriksson tak boleh gagal meracik ramuan strategi yang tepat bagi Timnas Inggris. Namun apa bisa dikata, racikan Eriksson tidak paten. Ibarat Dokter, Eriksson tidak dapat menyembuhkan penyakit di Timnas Inggris. Yakni penyakit kerja sama pemain dan kolaborasi strategi yang sangat kronis.


Timnas Inggris


Publik Inggris pantas untuk bertanya soal kualitas dan kapabilitas Eriksson. pasalnya, sederet pemain bintang yang ada di Inggris tidak mampu tampil prima. Padahal, nama-nama yang dijamin kualitas permainannya seperti David Beckham, Wayne Rooney, Steven Gerard, Paul Scholes, Ashley Cole, Wes Brown, Michael Owen, dkk, tidak mampu menyuguhkan permainan "indah". Para pemain ini seperti kehilangan gigi, dan kebanyakan mereka tak mampu bekerja sama dengan baik.


Kemampuan Man Management Eriksson juga patut dipertanyakan. Eriksson tidak mampu menyalakan semangat para pemain Inggris yang rapuh. Tentu ini bukan hanya kesalahan Eriksson, Becks (Beckham) sebagai kapten timnas juga tak mampu memimpin dengan baik. serangannya lebih banyak bersifat individual Achieve pressing daripada Team Pressing (Patinasarani-Bola 24/6).


Ngozi tea


Dalam situs FIFA.com, Eriksson menyatakan akan tetap menggunakan pola 4-4-2 menyerang dengan kombinasi serangan sayap. Hal ini bisa dimaklumi. Eriksson bermaksud mengeluarkan kekuatan Becks dan Lampard, serta daya serang tengah dari Scholes. Namun yang terjadi bukan main diluar dugaan Eriksson. Serangan dari sayap kanan dan kiri tidak bersinergi dengan serangan tengah. Para pemain Inggris tidak dapat mengeluarkan Full Pressing-nya. Parahnya lagi, operan-operan jauh yang jadi ciri khas Inggris kerap diambil musuh dengan mudahnya.


Hal yang lucu juga terjadi di luar dugaan Eriksson. Penyerang yang merumput di Liverpool Owen, sebelumnya dikondisikan sebagai penyerang utama. Namun berikutnya Rooney malah tampil sebagai 1th striker dan 2nd striker adalah Owen. Lucunya adalah, ini bukan atas perintah Eriksson, tapi para pemainlah yang berinisiatif di lapangan, kendati kebijakan Eriksson jugalah yang akhirnya menetapkan perubahan posisi kedua pemain itu.


Usut punya usut sih.. Eriksson pernah ditawarin ngelatih Chelsea. Cuma sayangnya, melihat kinerja Erikksson yang simpang-siur. Jose Maurinho dari F.C. Porto yang jadi arsitek Chelsea.(OZI)

No comments: